Pages

Rabu, 17 Oktober 2012

Santigi, Juara Kontes Bonsai ESGE 2012



Santigi di Kontes Bonsai ESGE 2012
Pada Kontes Bonsai ESGE 2012  Bonsai Santigi (Phempis acidula) ukuran besar karya Mas Imam BJ terpampang sebagai salah satu dari The Best Ten dan mendapatkan 2 bendera merah. 

Bahkan jika melihat 3 (tiga) bendera yang tertancap dan urutan dalam penampilan di deretan The Best Ten pada Kontes Bonsai ESGE 2012.

Ini menunjukkan bahwa Bonsai Santigi (Phempis acidula) karya Mas Imam BJ inilah juara pada Kontes Bonsai ESGE 2012.

Santigi (Phempis acidula) memang salah satu bahan bonsai terbaik, disamping mampu menunjukkan kesan tua pada batangnya, daunnya kecil, dan masih dapat mengecil.

Santigi (Phempis acidula) berbunga dan berbuah. Buahnyanya pun kecil sebesar penthol korek api, yang didalam terdapat banyak biji.

Keunggulan lain dari Santigi (Phempis acidula) adalah kayu yang terbuka (potongan) tahan terhadap pelapukan.

Satu hal yang mungikin perlu diinformasikan, kayu santigi termasuk kayu yang tenggelam di air, ini menunjukkan bahwa berat jenis (bj) Santigi (Phempis acidula) lebih berat dari air, hal ini yang membuat Santigi (Phempis acidula) mempunyai kesan tersendiri bagi pebonsai maupun mereka yang tidak mengenal bonsai sama sekali. 

"Kayu tenggelam di air", .......... "luar biasa!", .... "tentu ada sesuatu yang luar biasa?!".... mungkin begitu pikir mereka yang belum mengenal jenis tanaman/bahan bonsai yang satu ini.

Perawatan Santigi (Phempis acidula) gampang gampang susah, bayak penggemar bonsai yang gagal merawat Santigi (Phempis acidula), meskipun sudah berumur lama, namun jika salah merawat bisa jadi mati, termasuk saya :)

Pengalaman mereka yang berhasil merawat Santigi (Phempis acidula), perlakuan pada jenis tanaman satu ini, jika di buat bonsai media harus poros dan penyiraman harus sampai "ngocor" (tembus pada bagian bawah pot)

Jika dibandingkan dengan Asam Jawa (Tamarindus indica) daunnya juga kecil, batangnya juga terkesan tua namun pada malam hari daunnya "tidur", berbeda dengan Santigi (Phempis acidula), siang maupun malam tetap sama.

Namun demikian Asam Jawa (Tamarindus indica) batangnya lentur dan kuat, sehingga lebih mudah untuk dibentuk, dan media untuk Asam Jawa (Tamarindus indica) lebih mudah baik poros maupun tidak oke oke saja, bahkan jika kurang terawatpun, hingga daun rontok, disiram kemungkinan tumbuh tunas masih bisa terjadi.... sangat cocok untuk pemula.

Jika Santigi (Phempis acidula) dikenal paling butuh perhatian, Asam Jawa (Tamarindus indica) dikenal sebagai paling "bandel"